Diduga Berhasil Di-crack, Tapi Hacker Enggan Menyebarkannya

Black Myth: Wukong







Kabar mengejutkan datang dari dunia game PC. Setelah menjadi salah satu game paling populer tahun ini, Black Myth: Wukong dikabarkan sudah berhasil di-crack. Namun, menariknya, pihak yang melakukan crack justru memilih untuk tidak membagikan hasilnya ke publik.

Game Fenomenal yang Mengubah Peta Industri Game Asia

Sejak dirilis pada Agustus 2024, Black Myth: Wukong langsung menjadi sensasi global. Game buatan studio asal Tiongkok, Game Science, ini sukses memikat gamer lewat grafis sinematik berbasis Unreal Engine 5 dan gameplay penuh aksi yang terinspirasi dari legenda klasik Journey to the West.
Banyak yang menyebut game ini sebagai bukti bahwa Asia kini bisa menandingi kualitas produksi studio besar seperti Capcom atau FromSoftware.

Isu Crack yang Tidak Biasa

Beberapa hari terakhir, komunitas gamer di forum seperti Reddit dan Discord mulai membicarakan klaim bahwa versi PC Black Myth: Wukong telah berhasil di-crack. Namun berbeda dari kebanyakan kasus, kelompok cracker tersebut justru menolak untuk merilis versi bajakannya secara publik.

Menurut laporan komunitas, kelompok ini menganggap game tersebut “layak dibeli” dan tidak ingin hasil kerja mereka disalahgunakan untuk merugikan developer. Keputusan ini tentu menimbulkan banyak reaksi dari gamer di seluruh dunia.

Komunitas Gamer Terbelah Dua

Sebagian gamer memberikan apresiasi terhadap keputusan tersebut. Mereka menilai tindakan itu sebagai bentuk “rasa hormat” terhadap developer Asia yang sedang berjuang membangun reputasi di industri global.
Namun di sisi lain, ada pula yang merasa penasaran dan skeptis — apakah keputusan menahan rilis ini benar-benar karena alasan etika, atau sekadar strategi untuk menjual versi bajakan di pasar gelap.

Dampak untuk Developer dan Industri Game

Meskipun file bajakannya belum menyebar luas, kabar crack ini tetap bisa menjadi ancaman bagi Game Science.
Bila suatu saat file tersebut bocor ke publik, dampaknya bisa besar:

  • Pendapatan resmi dari penjualan bisa turun drastis.
  • Potensi malware meningkat karena banyak file bajakan disusupi virus.
  • Patch dan pembaruan resmi bisa tertunda karena developer kehilangan motivasi finansial.

Namun untuk saat ini, keputusan kelompok cracker untuk tidak menyebarkan file secara publik bisa dibilang “menyelamatkan sementara” reputasi dan pendapatan game ini.

Apa yang Bisa Dipelajari dari Kasus Ini

Kasus Black Myth: Wukong memberi pelajaran penting bagi industri game Asia.
Pertama, perlindungan digital (DRM) sekuat apapun tetap bisa ditembus. Namun, komunitas gamer yang solid dan menghargai karya developer bisa menjadi benteng terbaik melawan pembajakan.

Kedua, isu harga dan akses masih menjadi faktor utama di negara-negara berkembang. Jika harga lebih proporsional secara regional, peluang gamer membeli versi asli tentu meningkat.

Jadi Teknosgames, Bisa di Katakan Antara Etika dan Kemajuan Teknologi

Kabar bahwa versi bajakan Black Myth: Wukong tidak disebarkan publik memberi harapan baru. Mungkin ini pertanda bahwa sebagian komunitas underground juga mulai sadar pentingnya menghormati karya developer.

Meski begitu, bagi gamer sejati, mendukung game original tetap langkah terbaik, bukan hanya demi pengalaman bermain yang aman dan stabil, tetapi juga demi mendukung industri game Asia yang kini sedang bersinar di panggung dunia.

“Mungkin dunia underground pun mulai belajar: tidak semua yang bisa dibajak, pantas dibajak.”

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak